Minggu, 08 Mei 2011

Tingkatan-Tingkatan Manusia Dalam Kekhusyu'an

Assalamu'alaikum...
Sahabat... dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang tingkatan-tingkatan kekhusyu'an. Kita tentunya seringkali mendengar kata 'khusyu'. Khusyu' adalah ketenangan, thuma'ninah, kerendahan hati, dan kepasrahan yang didorong rasa takut kepada Allah dan kesadaran akan pengawasan-Nya. Dan khusyu' itu berada dalam kalbu, namun buahnya akan nampak pada seluruh anggota tubuh. Seluruh anggota tubuh akan mengikuti hati. Orang-orang yang khusyu' itu terbagi dalam beberapa tingkatan, karena kekhusyu'an itu sendiri merupakan amalan hati yang dapat bertambah dan dapat pula berkurang. Sehingga di antara pelaku khusyu' itu ada yang derajat kekhusyu'annya telah sampai ke atas langit, sementara ada pula yang keluar dari sholatnya tanpa memahami apapun. Dan manusia dalam shalatnya itu terbagi dalam 5 tingkatan :

Pertama, tingkatan orang yang zhalim terhadap dirinya sendiri dan melampaui batas. Yaitu orang yang memiliki kekurangan dalam wudhu', ketepatan waktu, dan penunaian rukun-rukunnya.
Kedua, orang yang menjaga waktu, batasan, rukun-rukunnya yang bersifat zhahir serta wudhu'nya, namun ia melalaikan untuk bermujahadah dengan dirinya dalam melawan bisikan-bisikan syetan dan pikirannya sendiri.
Ketiga, orang yang menjaga batasan dan rukunnya serta bermujahadah melawan bisikan dan pikiran yang mengganggu shalatnya, sehingga ia tersibukkan oleh perjuangan melawan syetan agar tidak mencuri shalatnya. Maka ia berada dalam shalat dan jihad.
Keempat, orang yang saat ia menunaikan shalat, ia menyempurnakan kewajiban, rukun dan batasan-batasannya. Hatinya larut dalam penjagaan terhadap batasan dan rukun shalat itu agar tidak ada satu pun yang hilang. 
Kelima, orang yang bila ia berdiri menunaikan shalat, ia menunaikan seperti tingkatan sebelumnya, namun bersama dengan itu, ia telah menguasai hatinya dan meletakkannya di hadapan Allah Azza wa Jalla. Ia memandang pada-Nya dengan hatinya, merasakan pengawasannya, dipenuhi dengan cinta dan pengagungan pada-Nya, seakan-akan ia melihat dan menyaksikan-Nya langsung. Orang ini dalam shalatnya telah disibukkan dengan Tuhannya Azza wa Jalla dan telah tersejukkan mata hatinya dengan itu semua.

Maka golongan pertama akan dihukum, yang kedua akan dihisab, yang ketiga akan dihapuskan dosanya, yang keempat akan diberi balasan, dan yang kelima akan didekatkan kepada Tuhannya, karena ia termasuk ke dalam golongan yang menjadikan shalat sebagau penyejuk hatinya.

Itulah tadi sedikit materi dan renungan untuk para sahabat sekalian dan penulis sendiri khususnya. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua. Amin ya rabbal 'alamin.
Wassalamu'alaikum...


Sumber : Buku "Jangan Sampe Nggak Shalat, fren."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar